Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Optimalisasi Bimbingan “ Kecemasan “ oleh Konseling antara Harapan dan Kenyataan

Kejadian   Bunuh diri yang   menimpa    siswa yang lulus dari Sekolah Lanjutan Pertama muncul dalam dua hari ini, baik   pemicunya   berupa dugaan tidak diterima di sekolah favorit   disertai masalah keluarga dan tak selang waktu lama satu kasus menyusul dengan dugaan   tidak dibelikan sepeda motor oleh kedua orang tua.   Kedua   remaja Belia yang merupakan warga kabupaten Blitar,   EP (16)   dan   BI ( 15 ) iswa yang tengah duduk di sekolah menengah ini   cukup menghebohkan dan   terpaut satu hari.   Kedua kejadian ini tak pelak Menjadi persoalan   mendasar dan menggugah kembali pada pertanyaan,   seberapakah efektifkah lembaga Bimbingan Konseling   di Sekolah ?   Apabila ingin dimunculkan banyak ragam pernyataan, apakah yang salah orang tua dalam berkomunikasi ? pola pengasuhannya ? nilai yang dianut sang anak dan cara mengendalikan kecemasan   ? atau   lembaga sekolah yang tidak optimal dalam memberikan tempat curahan hati ? Merefleksi rentetan kasus bunuh diri di kalangan

Postingan Terbaru

Stop membuat anak menjadi seorang Manusia tanpa cacat !

Terorist itu tak hanya sekedar Bom Tapi mengganggu pula jadwal kopi campur gula semua orang

Perspektif Sejarah Bersama Indonesia-Belanda Suatu Tantangan Pengajaran merajut sisi kemanusiaan.

Jarak sosial dari Potret warung sampai dengan Transportasi umum

Jika Aku menjadi HI

Menggenggam Republik !

Menolak untuk Tunduk ! Jendela Indonesia 66

Sawer dalam urat nadi Pergelaran musik Dangdut