#SemuainginjadiPresiden2019


(gambar ilustrasi diambil dari www.ciptaloka.com)

#SemuainginjadiPresiden2019
Presiden tanpa rakyat

          Beberapa hari ini kita dikejutkan peristiwa yang katanya berbau  Bullying  dan juga aksi dorong antar pendukung   di Ibu kota tercinta  “ Jakarta. Pemakai kaos  #2019GantiPresiden melawan #DiaSibukKerja.  Aksi opini dari tiap kelompok yang  melabelkan diri  bagian dinamika politik dan demokrasi di Ibu kota menjadi viral dan penghias berita terkini. Aksi ini juga banyak muncul di berbagai daerah seperti ini entah spontan atau ada yang mengkoordinir muncul diberbagai ruang publik kota seperti di Car Free Day Solo, Surabaya dan juga kota kota  besar lain di Indonesia. Mirip dagangan dan promo kontestasi politik ala dodolan produk kosmetik, sebagian orang berteriak bahwa ganti Presiden sekarang dipercaya memiliki mukzizat sendiri  berkontribusi perubahan kebijakan  atas nama tiap orang di negeri ini. Wajar inilah Demokrasi. Kata beberapa tokoh politik yang ditanya soal fenomena ini yang muncul di kota kota besar di Indonesia.
Apalagi pernyataan Pak Jokowi  mengenai kaus fenomena “ Ganti Presiden tak hanya sekedar kaos “ tapi yang akhirnya pula direspon pula oleh pendukung Jokowi dengan membuat kaos dengan judul  #DiaSibukKerja. Semua orang dan media beramai ramai membicarakan berita ini.
Lantas saya tersadar saat saya mendengar lagu “ Partai Bonek “  yang dipopulerkan para seniman grup Kantata cs  yang pernah memotret peristiwa Demokrasi dengan lirik genit nan nakal. “ Semua Jadi Presiden “ lagu yang bikin kepingkel  dengan suasana yang gaduh, mendidik dengan  kritik apakah dengan ganti dan isu panas ini sanggup memberikan perubahan yang layak bagi rakyat. Lagu dengan judul Partai  Bonek, istilah bonek sendiri sepintas mirip dengan nama pendukung Persebaya Surabaya yang terkenal sebagai pendukung fanantik.Namun biar lebih jelas,  Bonek konon katanya berakronim  dari kata Bondo nekat, alias tidak bermodal.
“Jadi monggo disimpulkan sendiri ? “
Partai Bonek (Revolvere) sendiri merupakan lagu yang  album kompilasi  yang diambil dari  album swami 1 & 2, Kantata Takwa, Kantata Takwa, Kantata Samsara dan Kantata Revolvere. Dirilis sekitar tahun 2004,  pada perjalanan  persalinan bangsa ini yang  berjudul reformasi dan hangat –hangatnya proses pergantian Kekuasaan orde Baru yang usai tumbang.
Lagu Partai Bonek Ciptaan  Jockie S/ Setiawan Djodie/Saung Jabo cukup menggelitik jika dengar berulang  kali,  dan dicucoklogis dimana jumlah Partai yang sekarang berjumlah lebih dari 14 partai plus Partai Bulan Bintang yang kemarin lolos gugatan jadi totalnya 15 partai bergerilya menuju Perlombaan 2019 merebut tiket DPR, Pilihan Presiden dan tiket tak langsung 2024 ( Presidenstial Treshoold). Kendati demikian Sejumlah partai dan media massa mulai mencicil  strategi, saling membujuk, melobi sana sini nama nama yang layak menuju  “NYapres “ CWaPres “ kursi  teratas Republik Indonesia  dan juga wakilnya 2019.
Secara simbolis lagu ini mendidik kita lebih sehat dalam merangsang  secara  jeli Praktik politik Demokrasi di Indonesia. Lirik pertama menjadi  celah pertanyaan  dari mana Dana Partai dan kampanye ? lirik tegas  Modalnya Tokek yang konon katanya berasal dari Kata To Kai yang artinya  julukan bos besar alias  pengusaha. “ Daulat rakyat  urusan kami, Rakyat jalan minta demokrasi, Mastodon sibuk berebut kursi”
Lirik Mastodon juga kata yang ambigu untuk menggambarkan penguasa yang mirip  binatang purba mamalia raksasa dan sifatnya yang serba besar. Pesan moral lagu ini masih lekat dan relevan dengan kondisi sekarang dalam memelihara akal sehat khalayak ramai. Lagu semacam ini yang kadang  bisa dibilang semakin membuat kita  rindu. Bahkan Iwan Fals yang konon katanya tak makin kritis, bisa memberi  umpan lewat lagu “ Dunia politik asyik tak asyik, kalo gak ngritik gak asyik ‘ bisa pula dengan lirik Hio “Aku tak mau terlibat segala macam tipu Daya, mengingkari hati Nurani.  Sebagai penutup jomblo macam saya  memiliki impian gopblok nan sederhana menjadi Presiden di keluarga saya, menjadi presiden dari istri dan anak- anakku. “ Alah kuwi  Ngombal ?”
Dan lirik terakhir dari lagu Partai bonek”  Presiden Tanpa rakyat. Auw auw auw. Aku mau jadi rakyat saja”

Partai Bonek
Rame bikin partai, modalnya tokek
Semua jadi presiden, presiden taxi bingung
Orang partai nampak cebol kalau bicara
Berhenti ngoceh ngalor ngidul,Rakyat kecil sudah bingung
Jangan hanya molor dan ngimpi, Rakyat jalan pasti  mabuk

Rame bikin partai, modalnya tokek
Kekuasaan berias emas bagai narkotik, Daulat partai daulat kamu
Daulat rakyat  urusan kami, Rakyat jalan minta demokrasi Mastodon sibuk berebut kursi

Semua mau jadi presiden, presiden taxi
Semua mau jadi presiden, presiden bonek
Semua mau jadi presiden, presiden mastodon
Semua mau jadi presiden, presiden tanpa rakyat


Badut mengaku pakar, putar balik kebenaran
Semua mengaku reformis, reformis ular kadut
Rame bikin Partai, rame sablon rame, rame cari massa, rame bonek rame
SEMUA MAU JADI PRESIDEN, PRESIDEN TANPA RAKYAT



Komentar

Postingan Populer